Kamis, 11 November 2010

The Cross --- gambaran manusia kini yang mengabaikan KASIH KARUNIA Tuhan???

Disadur dari www.kidung.com















Selengkapnya...

Jumat, 23 Juli 2010

ALLAH YANG MUTLAK

Aku, Tuhan, tidak berubah
(Maleakhi 3:6)

Saya meragukan ketepatan timbangan badan yang terletak di kamar mandi kami. Karena itu saya telah belajar untuk memanipulasinya dengan cara saya sendiri. Saya dapat mengubah-ubah tombol kecil di samping timbangan, dan jika hal itu terlalu sulit, saya cukup memiringkan badan ke arah tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh angka yang bagus semoga saja berkurang beberapa kilogram.
Kita hidup pada zaman di mana banyak orang merasa yakin bahwa tidak ada hal yang mutlak. Sikap melayani diri sendiri merajalela dan menginjak-injak hukum moral yang diberikan bagi perlindungan masyarakat. Budaya kita membanggakan "kebebasan" yang sesungguhnya merupakan perbudakan dari dosa (Roma 6:16,17).
Namun ada Allah yang mutlak dan timbangan-Nya selalu tepat. Bersama Dia, satu kilo adalah satu kilo, benar adalah benar, dan salah adalah salah. Dia berkata, "Aku, Tuhan, tidak berubah" (Maleakhi 3:6).
Bagi kita sebagai orang percaya, hal ini seperti besi baja yang menjadi tulang punggung rohani kita. Kita mendapatkan rasa percaya diri saat menghadapi kesulitan dan memperoleh keyakinan akan penggenapan setiap janji ilahi.
Apabila Allah dapat dengan mudah berubah pikiran, maka kehidupan kekal kita akan terus-menerus berada di dalam situasi yang membahayakan. Akan tetapi, karena Dia merupakan Pribadi Yang Tidak Berubah, maka kita "tidak akan lenyap" (ayat 6). "Tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi" (Ratapan 3:22,23)  - PR

Disadur dari www.kidung.com Selengkapnya...

Sabtu, 17 Juli 2010

VAS NIAT BAIK

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa
(Yakobus 4:17)

Dalam kartun Peanuts karya Charles Schulz, Marcie memberi bunga kepada gurunya. Tidak mau kalah, Peppermint Patty berkata kepada guru itu, “Saya berpikir untuk melakukan hal yang sama Bu, tetapi saya tidak pernah meluangkan waktu untuk melakukannya. Dapatkah Anda memakai vas yang berisi niat baik?”
Kita semua pernah mempunyai niat untuk melakukan sesuatu yang baik, tetapi kemudian gagal untuk menindaklanjuti niat itu. Kita mungkin ingin menelepon untuk mengetahui kabar seorang sahabat, atau mengunjungi seorang tetangga yang sedang sakit, atau menulis pesan untuk memberi dorongan kepada seorang yang terkasih. Tetapi kita tidak meluangkan waktu.
Beberapa orang tahu bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga, dan mereka berencana untuk memercayai-Nya kelak. Namun, mereka selalu menundanya. Mereka mungkin memiliki niat baik, namun hal itu tidak membawa keselamatan.
Sebagai orang kristiani, kita mungkin mengatakan bahwa kita ingin bertumbuh lebih dekat kepada Tuhan. Tetapi entah bagaimana, kita tidak menyediakan waktu untuk membaca firman Allah atau berdoa.
Yakobus telah memberi peringatan yang keras mengenai masalah tidak mengambil tindakan: “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (4:17).
Adakah sesuatu yang kita tunda? Tulislah kartu atau surat itu hari ini. Kunjungilah teman yang sakit itu. Vas yang penuh niat baik tidak akan mencerahkan hari seseorang - AC

Disadur dari www.kidung.com  Selengkapnya...

Selasa, 13 Juli 2010

KUASA KETERBATASAN

Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan
(Keluaran 4:12)

Musa mencari-cari alasan pada saat ia dipanggil oleh Allah. "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah" (Keluaran 4:10).
Dari pernyataan itu, Musa sepertinya memiliki kesulitan berbicarabarangkali ia gagap. Akan tetapi Tuhan berfirman kepadanya, "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan?" (ayat 11).
Kecacatan, ketidakmampuan, kekurangan fisik kita bukanlah suatu kecelakaan. Semuanya itu merupakan rancangan Allah. Dia menggunakan setiap ketidaksempurnaan kita untuk kemuliaan-Nya. Cara Allah mengatasi sesuatu yang kita sebut "keterbatasan" adalah tidak dengan menghilangkannya, namun memberkatinya dengan kekuatan serta menggunakannya untuk kebaikan.
Di dalam kitab Perjanjian Baru, Rasul Paulus menyebutkan "duri di dalam daging" yang tak terdefinisikan. Ia telah berulangkali meminta kepada Tuhan untuk mengambilnya (2 Korintus 12:7,8). Akan tetapi Allah justru berkata, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (ayat 9).
Rasul Paulus bahkan telah belajar untuk "menikmati" kesulitan-kesulitan yang ia hadapi. "Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku," demikian katanya (ayat 9). "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" (ayat 10)  - DR

Disadur dari www.kidung.com
Selengkapnya...

TERUJI DAN BENAR

Banyak orang menyebut diri Baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
(Amsal 20:6)

Kita sering kecewa terhadap orang yang tidak setia. Seorang sanak keluarga berjanji akan menulis surat, tetapi bulan-bulan berlalu tanpa ada surat yang diterima. Seorang pendeta berkata bahwa ia akan mengunjungi bila kita sakit, tetapi ia tidak pernah datang ke rumah sakit atau ke rumah kita. Seorang sahabat setuju akan menemani kita dalam kemalangan, tetapi menelepon pun tidak. Banyak orang berkata akan mendoakan kita, tetapi mereka cepat melupakan kebutuhan kita. Seseorang berjanji akan melakukan suatu tugas penting bagi kita, tetapi tak pernah melakukannya. Kita bertanya-tanya, “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?” (Amsal 20:6).
Kita tidak dapat berbuat banyak terhadap ketidaksetiaan orang lain. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal untuk kesetiaan kita terhadap orang lain. Apabila kita berjanji, kita harus menepatinya. Bila kita berkata kepada seseorang bahwa kita akan berdoa baginya, kita perlu menindaklanjuti dan melakukannya. Apabila kita menyatakan kesetiaan dan kasih kepada orang lain, maka kita dapat melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan kepada mereka bahwa kita serius.
Rasul Paulus mengatakan bahwa salah satu buah Roh adalah kesetiaan (Galatia 5:22). Allah akan menciptakan di dalam diri kita roh yang teguh jika kita menganggap serius apa yang kita katakan kepada orang lain tentang hal-hal yang akan kita lakukan bagi mereka, dan jika kita menepatinya.
Mintalah Allah menjadikan Anda orang yang dapat dipercaya, yakni orang yang teruji dan benar - DR

Disadur dari www.kidung.com Selengkapnya...

Senin, 12 Juli 2010

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK

Oleh: Dr. Paul Gunadi

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta  --  cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude (pendahuluan) ke pernikahan.

Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk ke mahligai pernikahan. Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat  untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanyaMakin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta

Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.

Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah "datang" karena sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang. Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan dalam proses pengemudian ini. Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu. Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu, kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka. Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis atau pria itu karena kesabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannya yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas tersebut di atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya, memang kita mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, memang kita mengukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya.

Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya. Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan. Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi lingkup cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap demikian.

Saya berikan contoh.

Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok.

Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya. Namun saya kurang suka
dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar (tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan suka.

Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya; yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai.

Sekarang kita akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu menyukainya, dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya. Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting -- cenderung menghalau ketidakcocokan yang ada di antara kita.

Di sinilah terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.

Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap,"Saya menyukainya, berarti saya (akan) cocok dengannya."

Salah besar!

Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok! Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam , Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok. Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganku?

Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Serikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta di lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita!

Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk menemukan pasangan hidup yang tepat dan cocok,doa ini sangat indah semoga juga bisa memberikan kesadaran bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang Empunya Kehidupan. ini saya buat dua versi yang bisa digunakan sesuai jenis kelamin dan kebutuhan teman2. Jika artikel dan doa ini Anda rasa berguna...berikan kepada mereka yang membutuhkan dan yakinlah niat baik Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... semoga bermanfaat

PRAYER FOR LIFETIME PARTNER

Tuhanku,
Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU. Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas. Seorang pria/perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku/ ketampanan tetapi karena hatiku.
Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya. Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya. Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang dapat membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku/ ketampananku datang dariMU bukan dari luar diriku. Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.
Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.

Amin
Selengkapnya...

PENGELOLAAN AMARAH

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
(Yakobus 4:1)

Di Yakobus 4, penulis memotong akar salah satu persoalan kita yang terdalam: tenggelam dalam hawa nafsu kita sendiri sesuai cara kita sendiri dan menuntut kebutuhan kita terpenuhi. Jika tidak dituruti, hawa nafsu bisa meledak menjadi kemarahan yang merendahkan orang lain dan diri sendiri. Meskipun kita mendapatkan apa yang kita inginkan, kita merasa tidak puas.
Karena itu, lebih baik memohon kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan kita lewat uluran tangan-Nya, menurut waktu-Nya, dan dengan cara- Nya. Lebih baik menyerahkan kehendak kita dalam kendali Allah, dan berdoa seperti Yesus, “Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendakMulah yang terjadi” (Lukas 22:42).
Tidak baik berpikir terus tentang ketidakadilan, mengatur segala sesuatu menurut rencana kita sendiri, atau membiarkan hawa nafsu menentukan keputusan-keputusan kita. Mencari kesenangan dengan menuruti hawa nafsu akan menimbulkan “sengketa dan pertengkaran” di dalam diri kita dan dengan orang-orang di sekitar kita (Yakobus 4:1).
Sebelum kemarahan kita memuncak, kita dapat undur sejenak dan berjalan bersama Dia yang jauh lebih memahami diri kita daripada diri kita sendiri, yang memedulikan kita lebih daripada yang kita sadari. Kita dapat menceritakan kemarahan kita kepada-Nya dan memikirkan berbagai hal bersama-Nya.
Kita dapat memohon kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan kita menurut cara-Nya. Yakobus menulis, Dia memberikan “kasih karunia ... lebih besar daripada itu” (ayat 6), kasih karunia yang jauh lebih besar daripada apa pun yang bisa kita bayangkan - D R

Disadur dari www.kidung.com
Selengkapnya...

Minggu, 04 Juli 2010

Segelas susu yg mengharukan ...

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan
dari pintu ke pintu, menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa sen
uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda
membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani
meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut
pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki
itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar
untuk segelas besar susu ini ?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar
apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata
wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan
berkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih banyak pada anda."

Setelah sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut , menjadi tua dan
mengalami sakit yang sangat serius dan kritis. Para dokter di kota itu sudah
tidak sanggup menanganinya.

Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, di mana terdapat dokter
spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly
dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si
wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera
ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita
tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia
langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang
konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan
nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada
kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh
kemenangan.. . . Wanita itu sembuh..!! Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah
sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk
persetujuan. .

Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar
tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk
membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar
tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.

Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada
sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia
membaca tulisan yang berbunyi..
"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..." tertanda, DR Howard
Kelly. Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih,
bahwa cintaMU telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."

Renungan :
Manusia saja dapat mengingat perbuatan baik yang sudah seseorang lakukan terhadap dirinya walaupun itu butuh puluhan tahun untuk membalasnya, walau mungkin orang yang pernah membantunya tersebut tidak pernah pamrih melakukannya.

Apalagi Tuhan yang Maha Kasih, yang tak pernah melupakan kita sedetik pun, walau kita sering melupakan-Nya.  

Tuhan sudah "membeli" kita dengan darah-Nya yang mahal untuk membuat kita layak untuk menikmati surga-Nya yang mulia.  1 Kor 6:20 (Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!)

Gbu 
Selengkapnya...

Seteguk Orange Jus ...


Kiriman humor ini dari seorang teman di atas mengajarkan kita beberapa hal .
 
             Pertama ,
                Kita tidak boleh sombong . Orang yang tinggi hati akan direndahkan .
     Sebaliknya , orang yang rendah hati akan di tinggikan pada waktunya .
 
            Kedua ,
               Setinggi apa pun pendidikan kita , kita tidak mungkin menguasai semua ilmu ,
               apalagi ketrampilan .
 
            Ketiga ,
               Kita membutuhkan orang lain , tidak peduli seberapa rendah pendidikan orang itu ..
 
 
  

 
Selengkapnya...

Rabu, 30 Juni 2010

MEMPERTAHANKAN KASIH

Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah
(Yudas 21)

Negarawan dan pengacara kondang Amerika William Jennings Bryan (1860-1925) sedang dilukis potret dirinya. Sang pelukis bertanya, "Mengapa Anda membiarkan rambut Anda menutupi telinga seperti itu?"
Bryan menjawab, "Ada kisah romantis berkaitan dengan rambut saya. Ketika saya mulai berpacaran dengan Bu Bryan, ia tidak suka melihat telinga saya yang menonjol keluar. Untuk menyenangkan hatinya, saya membiarkan rambut saya tumbuh hingga menutupi telinga."
"Kejadiannya sudah bertahun-tahun silam," sahut pelukis itu. "Mengapa sekarang Anda tidak memotong rambut?"
"Karena," kata Bryan sambil mengedipkan matanya, "jalinan kasih kami masih terus berlangsung hingga sekarang."
Apakah jalinan kasih kita dengan Yesus masih berlangsung hingga sekarang? Ketika pertama kali datang dengan iman kepada Kristus, kita bersukacita karena dosa kita diampuni dan kita diangkat menjadi anggota keluarga-Nya. Kasih Tuhan memenuhi dan terus mengaliri hati kita. Kita pun rindu untuk menyenangkan-Nya.
Ketika waktu berlalu, semangat cinta pertama kita yang menyala-nyala mungkin mulai mendingin. Oleh sebab itu, kita perlu merenungkan perkataan Yudas yang tertulis dalam surat singkatnya, "Peliharalah dirimu demikian di dalam kasih Allah" (ayat 21). Yesus menggunakan ungkapan yang sama ketika Dia berkata, "Tinggallah di dalam kasih-Ku" (Yohanes 15:9,10). Kita memelihara kasih tersebut apabila kita memusatkan diri untuk menyenangkan-Nya, bukan menyenangkan diri sendiri. -- Peliharalah senantiasa jalinan kasih itu – DE
Selengkapnya...

Selasa, 29 Juni 2010

TAK DIKENAL

Ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri
(Roma 16:2)

James Deitz telah membuat berbagai lukisan pesawat terbang dan awaknya. Lukisannya begitu realistis sehingga tampak seperti foto. Banyak karyanya dipajang di berbagai galeri penerbangan di Amerika Serikat, termasuk Lembaga Smithsonian.
Salah satu lukisan Deitz yang ber-judul "Tak Dikenal", menggambarkan empat awak mekanik yang sedang memperbaiki sebuah pesawat pengebom. Mereka berada jauh di bawah geladak kapal induk pengangkut pesawat terbang, di tengah Samudera Pasifik pada Perang Dunia II. Keempat pria berwajah pucat dan serius yang berlumuran minyak itu sedang bekerja keras memperbaiki pesawat agar dapat kembali ke medan perang.
Mungkin kita pun sedang melakukan tugas tak terlihat dalam mendukung misi gereja untuk menyebarkan Injil dan menumbuhkan iman jemaat. Tanpa banyak sukarelawan, tak satu pun gereja atau lembaga misi dapat menjalankan pelayanannya secara efektif.
Saat Rasul Paulus mengakhiri suratnya kepada jemaat di Roma, ia menuliskan beberapa nama yang tak disebutkan di bagian lain Alkitab. Sebagai contoh, Paulus menyebut Febe dan mengatakan bahwa ia "memberikan bantuan kepada banyak orang" (ayat 16:2). Febe dan beberapa orang lain, telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan dan pelayanan gereja mula-mula.
Apakah Anda bekerja "di bawah geladak kapal"? Ingatlah, pelayanan Anda bagi Kristus sangat penting. Bahkan jika tak seorang pun menunjukkan penghargaan atas kerja keras Anda, yakinlah bahwa suatu hari nanti Tuhan sendiri akan memberikan penghargaan kepada Anda (Kolose 3:23,24) – DE

TAK ADA PELAYANAN BAGI KRISTUS YANG TAK TERLIHAT OLEH-NYA
Selengkapnya...

Minggu, 21 Februari 2010

Allah menjawab doa

Sudah menjadi sesuatu yang lumrah jika seorang anak meminta sesuatu kepada orangtuanya atau kepada sanak-saudaranya yang lain. Permintaan ini terjadi karena dia merasa bahwa orangtuanya memiliki apa yang dibutuhkannya dan sanggup menyediakannya. Apalagi dia memiliki jaminan bahwa orangtuanya ada bersamanya atau beserta dengan dia. Dia tidak meragukan orangtuanya karena orangtuanya telah menunjukkan kasih dan penyertaan kepadanya.

Gambaran tentang anak yang mengajukan permintaan kepada orangtuanya adalah salah satu gambaran tentang hubungan Orang Percaya (OP) dengan Allah. Pada saat kita sebagai OP sadar Allah beserta kita maka kita tahu kepada siapa kita meminta atau memohon. Kita juga tahu akan reaksi Allah atas permohonan kita. Jika (tidak mungkin) kita belum memiliki pengalaman dengan jawaban2 doa maka pasti kita pernah tahu di sekitar kita ada orang yang telah mengalami jawaban doa mereka. Pengalaman2 ini menuntun OP pada pemahaman bahwa ada Allah yang menjawab doa2nya.

Satu kebenaran yang tidak boleh dilupakan oleh setiap OP adalah bahwa Allah menyertai OP dan memastikan bahwa Dia tahu segala kebutuhan dan pergumulan OP. Bahkan dalam penyertaan ini banyak kali Dia menggunakan kesempatan ini untuk membuat OP membutuhkan Dia dan begantung kepadaNya. Ada saat Dia tidak menghindarkan OP dari suatu persoalan dan seolah-olah membiarkan OP bergumul karena Dia mau OP tahu bahwa Dia berkuasa mengatur hidupnya. Dia menyertai OP maka tidak mungkin Dia membiarkan OP.

Tidak mungkin Allah bersikap se-olah2 tidak peduli atau mengabaikan apa yang ada di hadapanNya. Allah tidak memiliki sifat mengabaikan atau pura2. Kasih dan kuasaNya tidak dapat membiarkan OP bergumul, karena jika Dia membiarkannya maka berarti Di menentang sifatNya sendiri. Allah selalu bekerja menurut sifatNya dan Dia selalu melakukannya dengan keseimbangan yang tiada tara.

Dalam hubungan dengan jawaban atas permohonan doa, Allah menempati posisi sebagai pengambil keputusan. Dia yang menentukan mana yang harus dijawab 'ya' atau 'tidak' atau juga 'tunggu' atau mungkin Dia merasa bahwa apa yang sedang dialami manusia (OP) sudah cukup dan tepat dengan apa yang harus dialaminya.

Jawaban Allah atas doa2 OP tidak didasarkan pada keadaan OP; Dia tahu apa yang akan terjadi dalam diri OP pada masa yang lebih jauh ke depan. OP hanya dapat merasakan sesuatu pada saat yang pendek sehingga pikiran2 yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapinyapun hanya untuk masa yang pendek. Allah mengetahui jauh ke depan sehingga Dia bebas menjawab sesuai dengan kehendakNya dan pengetahuanNya.
Jawaban Allah atas doa OP tidak didasarkan pada kemampuan Dia menyediakan jawaban atas permohonan OP. Jika diandaikan memiliki gudang, maka Allah memiliki gudang yang sangat besar sehingga semua jawaban atas permohonan telah Dia sediakan jauh sebelum OP atau semua manusia memintanya. Allah tidak akan kehabisan kekuatan untuk membuka pintu gudang dan mengeluarkan jawaban atas permohonan2 OP.

Dia memiliki segalanya sehingga tidak ada yang dapat memohon dengan begitu banyaknya sehingga Allah harus sibuk memenuhi semua permohonan itu, bahkan tidak ada manusia yang mampu memohon atau meminta sebanyak yang disediakan Allah sekalipun manusia mau atau dapat memikirkan sebesar yang dia mampu. Jika hal itupun terjadi, apa yang ada pada Allah masih terlalu besar untuk semua permintaan tersebut. Manusia dapat meminta apa saja bahkan untuk al yang tidak perlu baginya, semuanya ada di dalam Allah dan kekayaan Allah tidak pernah tertandingi oleh siapa pun.

Karena Allah menyertai OP maka seharusnya OP melihat kekayaan Allah sehingga dengan demikian dia percaya bahwa Allah akan menjawab permohonannya. Dia harus yakin bahwa dia tidak pernah salah mempercayai Allah yang memiliki segalanya. Apa yang Allah milik bukanlah khusus dinikmati oleh Allah sendiri. Allah memilikinya dan menyediakan bagi kemuliaanNya serta memberi- kan kesempatan bagi OP menikmatinya juga. Mengapa hal tersebut terjadi? Jawabannya sederhana, yaitu jika Allah menyertai OP maka bukanlah apa yang ada pada OP ada juga di hadapan Allah dan dapat juga dinikmatiNya
Selengkapnya...

Senin, 01 Februari 2010

Renungan Jumat 01 Jan 2010


Kejadian 42:9-24

Yusuf teringat akan pernyataan Allah bahwa saudara2nya akan sujud di hadapannya; tetapi dengan cerdik Yusuf ingin mengetahui tentang semua keluarganya di Kanaan. Saat itu dia melihat begitu kokohnya kesetiaan di antara saudara2nya dan hal itu menjatuhkan airmatanya. Dia teringat kekejaman saudara2nya tetapi dia juga sadar bahwa pernyataan Allah telah tergenapi.

Renungan:
Jika kita ingat kesalahan orang lain, apakah kita juga mengingat bahwa apa yang kita alami sekarang adalah karena arahan Tuhan?
Selengkapnya...

Minggu, 30 Agustus 2009

Kristus Adalah Sumber Damai Sejahtera

Efesus 2:13-18

Sebelum percaya dan meneruma Kristus, kita adalah seteru Allah, terpisah jauh oleh tembok pemisah karena dosa sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Allah. Tetapi karena Kasih-Nya kepada manusia, maka Allah yang berinisiatif mencari manusia lewat kedatangan Kristus ke dunia ini. Kristus rela menderita, berkorban dan mati di atas kayu salib serta bangkit pada hari yang ke 3 (tiga), sehingga tembok pemisah itu diruntuhkan dan kita boleh kembali bersekutu dengan Allah.

Waktu mengalami penyaliban, tangan Kristus yang satu seperti memegang tangan kita dan tangan-Nya yang lain menggandeng tangan Allah Bapa. Sehingga kita yang sebelumnya sangat jauh dari Allah menjadi satu dengan Dia oleh pengorbanan dan kematian serta kebangkitan-Nya. Dia membawa dalam diri-Nya manusia yang berdosa dan Allah yang suci sehingga tercipta perdamaian antara Allah dan manusia.

Maka jelas sekali bahwa Yesus Kristus-lah sumber damai sejahtera karena Dia berkuasa untuk mendamaikan manusia dengan Allah Bapa (I Kor 5:19). Oleh pendamaian, kalau kita percaya dan menerima-Nya (Roma 10:9-10), maka status kita di hadapan Allah sebagai orang berdosa telah berubah menjadi orang Kudus bukan orang berdosa lagi (Ibrani 10:10). Kita pun berhak memanggil Allah kita Bapa karena kita adalah anak-Nya (Yohanes 1:12), dan sebagai anak-Nya kita memiliki pengharapan di sorga yang kekal (Filipi 3:20).

Kristus telah memberikan damai sejahtera dalam kehidupan kita dan itu tidak pernah berakhir karena bersumber dari-Nya. (AW)

Selengkapnya...

Sabtu, 29 Agustus 2009

Kita coba posting lagi

Salam kudus,

Hai semuanya ....

Untuk beberapa saat kemarin, belum ada posting yang saya masukkan.
Mudah-mudahan mulai sekarang saya bisa posting lagi.

Gbu



Selengkapnya...