Minggu, 14 Juni 2009

Bersukacita Karena Menderita! Mungkinkah?

Kolose 1:24

Sekilas membaca judul renungan kita kali ini mungkin adalah hal yang biasa. Bukanlah sesuatu yang mengejutkan jika kita mendengar bahwa kita harus tetap bersukacita sekalipun kita ada dalam penderitaan. Khotbah-khotbah bernada seperti ini adalah makanan kita setiap hari. Apalagi ketika kita memikirkan betapa beratnya beban dan persoalan yang kita hadapi di dunia yang serba sulit ini.

Tapi mari kita membacanya dengan lebih seksama. Renungan kali ini bukanlah mengajar kita agar tetap bersukacita sekalipun dalam penderitaan, tapi Kolose 1:24 menulis tentang "bagaimana bersukacitanya seorang Paulus karena ia boleh menderita". Apakah kita telah melihat perbedaan dengan jelas?

Ketika merenungkan bagian ini, ingatlah bahwa orang percaya tidak hanya harus rela bersukacita dalam penderitaan yang kita hadapi tapi juga harus "mampu" bersukacita karena kita menderita dalam pelayanan. Dengan kata lain penderitaan kita adalah alasan mengapa kita harus bersukacita.

Jika saat ini kita sedang dalam sebuah penderitaan karena pelayan kita dan rasanya sulit sekali untuk tetap mengucap syukur atau bersukacita karena penderitaan kita, maka mari kita mulai dengan menjadikan penderitaan kita sebagai alasan untuk bersukacita. Saya percaya jika kita melihat penderitaan sebagai alasan untuk kita bersukacita maka kita pasti akan merasa terbeban dengan penderitaan itu. Di atas segalanya ingatlah bahwa ini adalah penderitaan dalam pelayanan, bukan penderitaan karena kebodohan kita sendiri. (CW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar