Kamis, 04 Juni 2009

Menghadapi Persoalan Dengan Sukacita

Filipi 4:4

Krisis ekonomi di USA telah menyebabkan krisis global, dan hampir seluruh negara kita ikut merasakan dampaknya. Berdasarkan data yang ada jumlah karyawan yang diPHK mencapai 250 ribu orang sedangkan di seluruh dunia mencapai jutaan orang. Hal ini menimbulkan persoalan yang serius dan mempengaruhi semua bidang kehidupan, termasuk orang percaya.

Memang dalam menghadapi persoalan orang percaya berbeda dengan orang belum percaya. Bagi orang percaya persoalan atau kesulitan akan dihadapi dengan sukacita. Alkitab, (PB maupun PL) mencatat 150 kali kata "Sukacita". Kata sukaria yang masih serumpun dengannya dicatat sebanyak 24 kali. Tentunya ini merupakan hal yang serius dan patut mendapat perhatian dari kita semua.

Dalam bahasa Ibrani, sukacita diterjemahkan "simkha"; berasal dari kata kerja "sameakh". Yang berarti kegembiraan yang berlimpah yang bisa dilihat secara lahiriah oleh orang yang di sekitar kita. Juga berarti, kegembiraan yang keluar dalam hati seseorang di saat-saat sukar dan tidak mungkin bergembira.

Sedangkan dalam Perjanjian Baru sukacita menggunakan kata Yunani khah'ee-ro; berasal dari kata kerja "khara". Kata lain yang masih mempunyai arti yang sama adalah "agalliasis" yang berarti sukacita yang besar, yang tak tertahankan lagi, sukacita yang meluap setiap saat dan tidak dipengaruhi oleh kondisi buruk yang ada di sekitarnya. Maksudnya, apapun yang terjadi tetap bersukacita, sekalipun pada saat yang tidak mendukung dan menguntungkan secara pribadi. (AW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar