Minggu, 14 Juni 2009

Orang Percaya Hendaklah Bercahaya

Filipi 2:15

Manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada alam ini jika tidak ada cahaya. Sekarang pun manusia merasa tidak nyaman jika pada siang hari tiba-tiba mendung tebal menutupi angkasa dan langit menjadi kelabu. Apalagi bila pada malam hati lampu tidak menyala. Pada saat seperti itu manusia selalu menyadari bahwa dia selalu memerlukan cahaya sebagai penerang.

Manusia tidak hanya membutuhkan cahaya yang berhubungan dengan inderanya (fisik) tetapi juga dengan kehidupan rohaninya. Jika cahaya yang berhubungan dengan fisiknya dapat dipenuhi oleh sesuatu yang dapat ditangkap oleh fisik, maka cahaya rohani hanya dapat dipenuhi oleh sesuatu yang rohani, dan itu adalah Tuhan. Tuhan adalah sumber cahaya yang dapat ditangkap oleh fisik maupun oleh rohani manusia. Kegelapan karena dosa hanya dapat disibak oleh Tuhan yang berkuasa atas dosa dengan cara membuka tirai kegelapan dan menciptakan hubungan dengan Dia sumber cahaya tersebut.

Setiap orang yang telah memiliki hubungan dengan Tuhan memiliki cahaya yang harus dipantulkan kepada sesamanya yang dibelenggu kegelapan. Dia tidak boleh hanya menjadi penerima tetapi tidak menjadi penyalur. Ini adalah keharusan, karena orang percaya tidak sepantasnya menahan cahayanya untuk dirinya sendiri. Dia harus terus bercahaya (Mat 5:16, Flp 2:15). Dan cahaya itu adalah kesaksian hidupnya yang memuliakan Allah.

Jika hari ini kita bertanya, "Apakah kita sedang memancarkan cahaya Tuhan ataukah kita sedang menghalangi orang lain melihat cahaya kemuliaan Tuhan dalam diri kita karena kesaksian hidup kita yang jelek?" (SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar