Senin, 16 Februari 2009

Mereka Mengasihi Tuhan Mereka

Pagi, seperti biasanya mereka bangun untuk masa depan mereka, untuk berkat hari ini, untuk detik yang tidak pernah mereka perhitungkan karena mereka menjalaninya dengan keceriaan polos dan damai mereka sendiri.

Pagi, seperti biasanya mereka tidak peduli ada tidaknya mentari di ufuk timur, karena timurpun mereka hiraukan. Mereka hanya peduli pada apa yang akan mereka kenakan dan yang akan mereka nikmati sebagai pengisi perut hari ini. Mereka tidak peduli pada awan gemawan yang tergantung di ujung cakrawala yang putih kekuningan karena bias cahaya dari sang penghias hari. Mereka hanya peduli pada tawa ceria pagi ini. Pada bahagianya menatap bagian hidup seorang sahabat yang akan hadir di antara senandung pujian yang akan mereka lantunkan untuk sang Juruselamat.


Sungguh mereka tidak peduli pada rintik gerimis atau gelegar halilintar dan petir sambar menyambar di angkasa kehidupan. Mereka tidak peduli pada derasnya aliran air keruh yang menerjang tepian sungai. Mereka hanya peduli pada sukacita mereka sendiri menikmati alunan nada dan riak syair sukacita yang beruntaian di hadapan mereka. Mereka hanya peduli pada seteguk air yang mengalir membasahi tenggorokan mereka untuk menghalau haus kerinduan hidup pada kehidupan.

Mereka adalah kumpulan hati yang bersatu di dataran rasa cinta, bersatu di kenikmatan kasih sayang yang teduh tiada ragu, di pengampunan tiada tara. Mereka adalah kelompok penerus harapan yang berbaris di liukan padang-padang dan bukit hijau pelayanan. Harapan yang lebih dahulu hadir sebelum mereka hadir. Harpan yang tidak memahaminya tetapi yang mereka lintasi dalam tiap perjalanan panjang yang mereka tidak lihat ujungnya.

Mereka adalah anak-anak anugerah Tuhan pada persekutuan, yang mengajari apa artinya sukacita beribadah. Mereka adalah anak-anak yang dirindukan menjadi berkat bagi segenap manusia. Bagi mereka ada pelukan dari Tuhan selembut awan gemawan di cakrawala, bersinar seperti mentari pagi hari. Maka sukacitalah yang mereka nikmati karena mereka mengasihi Tuhan mereka. (Pml)

Selengkapnya...