Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah
(Yudas 21)
Negarawan dan pengacara kondang Amerika William Jennings Bryan (1860-1925) sedang dilukis potret dirinya. Sang pelukis bertanya, "Mengapa Anda membiarkan rambut Anda menutupi telinga seperti itu?"
"Kejadiannya sudah bertahun-tahun silam," sahut pelukis itu. "Mengapa sekarang Anda tidak memotong rambut?"
"Karena," kata Bryan sambil mengedipkan matanya, "jalinan kasih kami masih terus berlangsung hingga sekarang."
Apakah jalinan kasih kita dengan Yesus masih berlangsung hingga sekarang? Ketika pertama kali datang dengan iman kepada Kristus, kita bersukacita karena dosa kita diampuni dan kita diangkat menjadi anggota keluarga-Nya. Kasih Tuhan memenuhi dan terus mengaliri hati kita. Kita pun rindu untuk menyenangkan-Nya.
Ketika waktu berlalu, semangat cinta pertama kita yang menyala-nyala mungkin mulai mendingin. Oleh sebab itu, kita perlu merenungkan perkataan Yudas yang tertulis dalam surat singkatnya, "Peliharalah dirimu demikian di dalam kasih Allah" (ayat 21). Yesus menggunakan ungkapan yang sama ketika Dia berkata, "Tinggallah di dalam kasih-Ku" (Yohanes 15:9,10). Kita memelihara kasih tersebut apabila kita memusatkan diri untuk menyenangkan-Nya, bukan menyenangkan diri sendiri. -- Peliharalah senantiasa jalinan kasih itu – DE
Selengkapnya...