Rabu, 30 Juni 2010

MEMPERTAHANKAN KASIH

Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah
(Yudas 21)

Negarawan dan pengacara kondang Amerika William Jennings Bryan (1860-1925) sedang dilukis potret dirinya. Sang pelukis bertanya, "Mengapa Anda membiarkan rambut Anda menutupi telinga seperti itu?"
Bryan menjawab, "Ada kisah romantis berkaitan dengan rambut saya. Ketika saya mulai berpacaran dengan Bu Bryan, ia tidak suka melihat telinga saya yang menonjol keluar. Untuk menyenangkan hatinya, saya membiarkan rambut saya tumbuh hingga menutupi telinga."
"Kejadiannya sudah bertahun-tahun silam," sahut pelukis itu. "Mengapa sekarang Anda tidak memotong rambut?"
"Karena," kata Bryan sambil mengedipkan matanya, "jalinan kasih kami masih terus berlangsung hingga sekarang."
Apakah jalinan kasih kita dengan Yesus masih berlangsung hingga sekarang? Ketika pertama kali datang dengan iman kepada Kristus, kita bersukacita karena dosa kita diampuni dan kita diangkat menjadi anggota keluarga-Nya. Kasih Tuhan memenuhi dan terus mengaliri hati kita. Kita pun rindu untuk menyenangkan-Nya.
Ketika waktu berlalu, semangat cinta pertama kita yang menyala-nyala mungkin mulai mendingin. Oleh sebab itu, kita perlu merenungkan perkataan Yudas yang tertulis dalam surat singkatnya, "Peliharalah dirimu demikian di dalam kasih Allah" (ayat 21). Yesus menggunakan ungkapan yang sama ketika Dia berkata, "Tinggallah di dalam kasih-Ku" (Yohanes 15:9,10). Kita memelihara kasih tersebut apabila kita memusatkan diri untuk menyenangkan-Nya, bukan menyenangkan diri sendiri. -- Peliharalah senantiasa jalinan kasih itu – DE
Selengkapnya...

Selasa, 29 Juni 2010

TAK DIKENAL

Ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri
(Roma 16:2)

James Deitz telah membuat berbagai lukisan pesawat terbang dan awaknya. Lukisannya begitu realistis sehingga tampak seperti foto. Banyak karyanya dipajang di berbagai galeri penerbangan di Amerika Serikat, termasuk Lembaga Smithsonian.
Salah satu lukisan Deitz yang ber-judul "Tak Dikenal", menggambarkan empat awak mekanik yang sedang memperbaiki sebuah pesawat pengebom. Mereka berada jauh di bawah geladak kapal induk pengangkut pesawat terbang, di tengah Samudera Pasifik pada Perang Dunia II. Keempat pria berwajah pucat dan serius yang berlumuran minyak itu sedang bekerja keras memperbaiki pesawat agar dapat kembali ke medan perang.
Mungkin kita pun sedang melakukan tugas tak terlihat dalam mendukung misi gereja untuk menyebarkan Injil dan menumbuhkan iman jemaat. Tanpa banyak sukarelawan, tak satu pun gereja atau lembaga misi dapat menjalankan pelayanannya secara efektif.
Saat Rasul Paulus mengakhiri suratnya kepada jemaat di Roma, ia menuliskan beberapa nama yang tak disebutkan di bagian lain Alkitab. Sebagai contoh, Paulus menyebut Febe dan mengatakan bahwa ia "memberikan bantuan kepada banyak orang" (ayat 16:2). Febe dan beberapa orang lain, telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan dan pelayanan gereja mula-mula.
Apakah Anda bekerja "di bawah geladak kapal"? Ingatlah, pelayanan Anda bagi Kristus sangat penting. Bahkan jika tak seorang pun menunjukkan penghargaan atas kerja keras Anda, yakinlah bahwa suatu hari nanti Tuhan sendiri akan memberikan penghargaan kepada Anda (Kolose 3:23,24) – DE

TAK ADA PELAYANAN BAGI KRISTUS YANG TAK TERLIHAT OLEH-NYA
Selengkapnya...