Selasa, 03 Maret 2009

Lukas 2:25-38 Pengharapan Simeon dan Hana

06 Januari 2008 ...

Selama beratus-ratus tahun orang Israel hidup dalam penderitaan. Setelah kejayaan mereka dalam pemerintahan Daud dan Salomo mereka mengalami kehidupan yang terpecah belah. Raja-raja yang memerintah mereka tidak lagi dapat membangun kejayaan mereka. Mereka menjadi bangsa yang terpuruk dan akhirnya diangkut sebagai tawanan dan menjadi budak di kerajaan Babel, kemudian Medi Parsi, Yunani dan sampai kerajaan atau kekaisaran Romawi berkuasa.

Sepanjang keterpurukan mereka, Tuhan tetap pada janji-Nya bahwa dari Israel akan muncul seorang yang akan memerintah mereka dengan kuasa yang luar biasa. Mereka selalu ingat akan janji Tuhan dalam Mikha 5:1-2 bahwa Raja mereka akan datang di Betlehem. Mereka juga tahu bahwa raja mereka adalah keturunan Daud yang akan mengembalikan kejayaan mereka.

Di antara mereka yang menantikan kedatangan raja tersebut adalah Simeon dan Hana. Mereka dengan setia beribadah pada Tuhan meskipun umur mereka telah lanjut dan kekuatan mereka telah berkurang. Tetapi iman mereka tetap membara.

Menantikan penggenapan janji Tuhan memang meletihkan, apalagi jika yang menanti tersebut hidup dalam himpitan penderitaan. Itulah yang seharusnya dialami oleh orang-orang setua Simeon dan Hana, tetapi mereka tidak demikian. Mereka percaya pada janji Tuhan dan mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat mengatur Tuhan untuk menepati janji-Nya. Maka yang mereka lakukan adalah tetap setia beribadah, berpuasa dan berdoa kepada Tuhan.

Mereka tidak pernah tahu kapan waktu yang tepat yang akan digenapi Tuhan untuk membebaskan Israel dari penderitaan dan terutama dari dosa mereka. Mereka juga tidak pernah tahu apakah mereka akan melihat atau mengalami sendiri penggenapan janji tersebut, tetapi mereka tetap setia. Mereka tidak mempedulikan penderitaan mereka atau tatapan sinis orang-orang yang seakan mengatakan betapa bodohnya mereka menantikan sesuatu yang masih lama tergenapi atau mungkin tidak akan tergenapi.

Simeon dan Hana percaya pada Allah yang telah membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir dan yang telah menunjukkan kuasa-Nya. Mereka percaya pada banyak nubuatan yang telah tergenapi yang mereka yakini bahwa Tuhan yang telah melakukan itu semua adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang mereka percayai. Maka keyakinan mereka pada Tuhan tetap kokoh.

Di hari tua Simeon dan Hana tetap menyembah Tuhan dan melayani-Nya. Dan Tuhan memberikan mereka kesempatan untuk menikmati penggenapan janji-Nya yang membuat mereka memuji dan menyebarkan berita tentang janji Tuhan tersebut kepada orang lain. Mereka menikmati kelahiran Juruselamat mereka dan memuji semua kebaikan Tuhan. Mereka telah melakukan sesuatu sebagai contoh hidup dalam penghargaan pada penggenapan janji Tuhan.

Ada banyak orang yang sama beriman dengan mereka tetapi tidak memiliki kesempatan menikmati apa yang Tuhan janjikan. Ada banyak orang yang bersama mereka yang juga menantikan kedatangan Juruselamat tetapi tidak percaya bahwa Juruselamat itu telah datang. Mereka telah lama beriman tetapi akhirnya iman mereka goyah. Mereka sebenarnya hanya kelihatan beriman tetapi sebenarnya tidak beriman. Bahkan ada orang yang berusaha membinasakan Juruselamat manusia sebelum Juruselamat tersebut menikmati hidup-Nya.

Simeon dan Hana pada saat itu mungkin disebut sebagai orang yang idealis, yaitu orang yang terpaku pada pengertian mereka sendiri tanpa peduli pada apa yang ada di sekitar mereka. Tetapi sebenarnya itulah sifat orang beriman. Orang yang percaya pada apa yang Tuhan katakan dan tidak goyah sekalipun mereka mungkin tidak sempat menikmati penggenapan janji Tuhan selagi mereka hidup.

Sampai hari ini kita tidak tahu kapan Kristus akan datang kembali seperti janji-Nya. Waktu yang berlalu telah banyak membuat orang percaya berpaling dari janji Tuhan. Hal ini sebenarnya sedang membuktikan bahwa mereka tidak percaya pada Tuhan, sebab jika mereka percaya, mereka tentu akan tetap setia pada Tuhan. Tidak sedikit dari mereka yang meninggalkan saudara seimannya, bahkan ada yang dengan sinis menghina orang kristen yang menyembah Tuhan Yesus Kristus.

Saat inilah kita diuji, apakah kita tetap percaya pada pengharapan yang Tuhan janjikan ataukah kita akan meninggalkan Tuhan. Saat ini kita diuji apakah kita akan menjadi orang yang meninggalkan Tuhan atau tetap tegar seperti Simeon dan Hana yang telah menujukkan kepada kita bahwa Tuhan menggenapi janji-Nya. Apakah Tuhan yang sama tersebut tidak akan menggenapi janji tentang kedatangan-Nya kembali?

Dalam himpitan kesulitan hidup ini, marilah kita tetap kuat dalam iman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar