Minggu, 03 Mei 2009

Apokrifa: Kisah Petrus dan Paulus

Pada saat Kaisar Nero berkuasa, murid-murid Tuhan giat mengabarkan kasih Tuhan, yang menimbulkan kemarahan rakyat dan Nero. Oleh seorang tukang sihir bernama Simon yang sangat dibanggakan Nero, Paulus dan Petrus diminta dijatuhi hukuman mati karena Petrus menantang Simon dengan mengatakan bahwa sihirnya tidak akan berguna di hadapan Petrus.

Simon dan Nero menantang Petrus dengan cara menunjukkan sihirnya dengan cara terbang dari sebuah menara. Pada saat Simon sedang memperagakan sihirnya, Petrus berdoa sehingga Simon jatuh ke tanah dan tubuhnya terbelah menjadi empat bagian. Kejadian ini semakin menambah murka Nero yang akhirnya menangkap Petrus dan memenjarakannya untuk dihukum mati.

Sebelum pelaksanaan hukuman, Petrus berhasil melarikan diri ke luar kota Roma. Di gerbang kota Roma dia bertemu dengan seorang pria yang akan memasuki kota tersebut.

Petrus : Tuan, ke manakah Tuan hendak pergi? (Bhs. Latin : Quo vadis domine?)
Pria : Aku pergi ke Roma untuk disalibkan.

Mendengar suara pria tersebut Petrus sadar bahwa itu adalah suara Tuhan Yesus.

Petrus : Tuhan, bukankah Engkau hanya sekali disalibkan?
Tuhan : Karena engkau melarikan diri maka Aku akan menggantikanmu.
Petrus : Tuhan, aku akan kembali untuk pergi memenuhi perintah-Mu.
Tuhan : Jangan takut, Aku menyertaimu.

Kemudian Petrus kembali ke Roma dan dengan sukacita menjalani hukuman matinya. Ketika hendak disalib, Petrus meminta agar dia disalib terbalik dengan kakinya di atas, karena dia tidak layak disalib seperti Tuhannya.

Kepada orang percaya dia berkata, "Janganlah bersedih, melainkan bersukacitalah karena hari ini aku telah menerima hasil pekerjaanku."

Marsellus, seorang yang terkenal pada waktu itu, mengambil jenazah Petrus secara diam-diam dan menempatkannya di sebuah gua tempat orang Kristen beribadah (Katakombe) bersama-sama dengan jebazah Paulus dan menjaganya selama satu setengah tahun sampai kuburan bagi mereka dibangun. Jenazah Petrus dikuburkan di Vatikan, sedangkan jenazah Paulus dikuburkan di Via Ostia.

Pada akhir abad kedua, Gayus, Imam di Roma, mendirikan monumen di kuburan Petrus dan Paulus, namin pada tahun 258 kerangka Petrus dipindahkan ke Katakombe San Sebastiano, kemudian pada tahun yang sama, di Vatikan didirikan sebuah Basilika (sebuah gedung untuk orang Kristen, setelah agama Kristen diakui pemerintah), dan Basilika tersebut diberi nama Basilika Petrus. (Dikutip dari Apokrifa: Kisah Petrus dan Paulus

1 komentar: