Minggu, 10 Mei 2009

ORANG PERCAYA YANG MENGGUNAKAN WAKTU

03 Agustus 2008 ...

Harus dipahami dan diakui bahwa ada perbedaan yang jelas dan sangat jauh antara waktu Tuhan dan waktu manusia. Waktu Tuhan tidak terbatas sementara waktu manusia sangat terbatas. Manusia sebagai ciptaan tidak dapat menciptakan waktu atau mengubah waktu dengan menambahkan atau menguranginya. Bagi manusia waktu adalah anugerah Tuhan yang harus dipahami bahwa waktu tersebut ada saat akhirnya.

Tuhan menciptakan waktu bagi manusia dan Dia berada di luar waktu manusia tetapi Dia dapat menggunakan waktu manusia dengan tepat. Hal penggunaan waktu pertama dapat dilihat pada saat Dia menciptakan alam semesta. Pada saat itu Dia melakukannya dengan perhitungan dan urutan yang tepat, sekalipun dapat saja dilakukan-Nya dalam sekejap dan sekaligus. Dia tidak pernah menggunakan waktu-Nya tanpa perhitungan sehingga tidak ada satupun yang tercecer atau terabaikan.

Begitu juga ketika Dia mengutus Tuhan Yesus Kristus Anak-Nya memasuki waktu manusia. Tuhan Yesus lahir sebagaimana normalnya manusia biasa. Dia bertumbuh dalam rahim Maria dan bertumbuh setelah kelahiran-Nya dalam waktu yang juga dihidupi manusia. Demikian juga ketika Dia mengikuti segala aturan agama. Dia berbicara sebagai seorang remaja yang telah diperbolehkan menyampaikan pendapat pada saat Dia berusia dua belas tahun dan mulai mengadakan pelayanan-Nya pada saat Dia berusia tiga puluh tahun.

Tuhan Yesus menggunakan waktu yang diberikan kepada-Nya dengan efektif dan efisien. Dia melaksanakan tugas yang diberikan pada-Nya pada waktu yang tepat. Dan dalam pelaksanaan tugas-Nya tersebut, tidak berarti Dia tidak menikmatinya. Dia tidak menjadi seorang yang begitu serius sehingga Dia tidak dapat menikmati kehidupan-Nya.

Dia menggunakan waktu-Nya dalam mengajar murid-murid-Nya pada saat Dia menikmati keindahan alam. Dia menggunakan keindahan bunga bakung dan burung pipit yang beterbangan di sekeliling-Nya sebagai bagian dari pengajaran-Nya. Dia berbicara dan bercengkerama dengan anak-anak dan membuat mereka contoh bagaimana menjalani kehidupan sebagai orang yang ingin memiliki kenikmatan dalam waktu yang tidak terbatas. Dia mengunjungi orang sakit dan turut serta dalam kesedihan orang yang ditinggal mati orang yang dikasihi mereka. Dan begitu banyak kegiatan lainnya yang dilakukan-Nya dalam mengisi dan menggunakan waktu sebagai Allah yang menjadi manusia.

Orang percaya dan orang tidak percaya hidup bersama dalam waktu yang dianugerahkan Tuhan. Tetapi penggunaan waktu keduanya seharusnya jauh berbeda sekalipun mungkin kegiatannya sama. Perbedaan penggunaan waktu orang percaya dengan orang tidak percaya adalah dalam hal alasan dan akibat. Waktu orang percaya selalu berhubungan dan berakibat dengan dan pada kekekalan. Apa saja yang diperbuatnya seharusnya selalu berasal dari Tuhan dan disadari bahwa semuanya berada dalam perhatian Tuhan.

Memang semua hal atau apa saja yang manusia lakukan dalam hidup selama waktu yang Tuhan anugerahkan akan berakibat pada kekekalan. Orang tidak percaya akan menikmati penderitaan dalam kekekalan karena terpisah dari Tuhan. Sebaliknya orang percaya akan menikmati hidup bahagia bersama dengan Tuhan.

Bagi orang percaya, kehidupan bersama dengan Tuhan sudah dimulai ketika dia masih berada dalam waktu yang terbatas dalam dunia. Ketika dia tidak menggunakan waktunya sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan, maka pada saat dia memasuki waktu kekekalan dia tidak akan memiliki waktu lagi untuk mengubah apa yang telah dilakukannya dan ini akan membuatnya merasa kehilangan kesempatan karena tidak memuliakan Tuhan di waktu yang terbatas di antara orang-orang yang tidak percaya.

Tuhan menyatakan bahwa segala sesuatu ada waktunya. Artinya manusia termasuk orang percaya tidak dapat mengubah waktu. Yang dapat dilakukannya hanyalah mempergunakan dan mengisi waktu yang telah Tuhan sediakan. Kesempatan menggunakan waktu dengan mengisinya dengan hal-hal yang akan dinikmatinya dalam kekekalan telah Tuhan sediakan saat ini. Jika orang percaya tidak menggunakannya dengan tepat maka orang percaya akan dirugikan dan tidak bertanggungjawab atas anugerah Tuhan.

Tuhan dapat masuk ke dalam waktu manusia dan ada saatnya manusia akan dimasukkan dalam waktu-Nya Tuhan yaitu kekekalan. Maka orang percaya yang telah mendapat jaminan akan masuk ke dalam waktu-Nya Tuhan, saat ini seharusnya mengisi waktu yang sementara ini dengan hal-hal yang berhubungan dengan kekekalan. Sehingga pada saat tiba waktu-Nya Tuhan, orang percaya akan masuk dengan sukacita.

Selama masih di dunia ini, Paulus mengingatkan orang percaya; “Pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat” (Efs 5:16).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar