Minggu, 10 Mei 2009

Timothy

Anak ketiga, itulah posisinya dalam nomor urut keluarga. Urutan yang menurut terori beberapa orang adalah urutan yang banyak kali terabaikan karena selalu dianggap telah memahami apa yang harus menjadi aturan dalam keluarga. Teori ini memang seperti teori yang lain, tidaklah benar 100%, tetapi memiliki kebenaran yang unik.

Orangtua biasanya memberikan banyak sekali aturan dan didikan kepada anak sulung, dan ketika anak kedua lahir, semangat memberikan aturan dan pendidikan masih tetap berapi-api. Sedangkan pada saat anak keempat dan seterusnya lahir, anak yang sulung telah mampu menjelaskan peraturan-peraturan yang berlaku dalam keluarga. Anak ketiga berada di posisi pada saat orangtua mulai mengabaikan pendidikan dan aturan, sementara kakak-kakaknya belum cukup mampu mengajarkan dan menjadi contoh dalam menerapkan aturan-aturan yang ada. Di posisi ini biasa sang anak akan menjadi seorang yang rela mengalah kepada kakak-kakak yang tidak mampu dilawannya dan mengalah demi adik-adik yang sangat dikasihinya.

Teori di atas memang tidak cukup berpengaruh dalam kehidupan Timothy karena dia selalu menjadi perhatian dan curahan kasih sayang. Dia juga sangat memperhatikan saudara-saudaranya dan ceria menjalani hidupnya. Teori tidak berhak mengatur hidupnya. Dialah yang hidup, dan kehidupannya adalah anugerah Tuhannya.

Dia telah melewati masa yang cukup sulit dalam hidupnya. Dia mengalami saat tidak dapat melangkahkan kakinya dalam keceriaan. Dia harus diam sendiri, karena kakinya patah. Hari-hari itu adalah ujian yang harus dijalaninya tanpa harus mengeluh, dan dia lulus. Dia dapat kembali bercanda dengan cerianya kehidupan menjelang remaja. Dia dapat berlari berkejaran bersama sahabat-sahabatnya. Baginya kesulitan telah berlalu dan kini dia bebas. Meskipun masih ada deretan kesulitan dan ujian yang terbentang di hadapannya, tetapi dia masih tetap berada dalam kehidupan dari Sang Pemilik Kehidupan.

Ketika beberapa saat yang lalu dia menghadapi ujian akhir di sekolahnya, dia tidak mungkin menghindar, apalagi melarikan diri. Ujian ini adalah ujian yang akan membuka masa depannya. Ujian ini adalah pengulangan atas semua yang ada di pengertiannya dan tergantung pada dirinya sendiri,karena ada Tuhan di sisinya dalam kesetiaan, dan dia berhasil lulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar