Minggu, 17 Mei 2009

Persembahan Yang Hidup

Roma 12:1

Seorang kaya bertanya kepada pendetanya : "Kenapa setiap orang selalu mengkritik saya sebagai orang yang pelit? Padahal mereka tahu bahwa saya telah berjanji, ketika saya mati nanti, semua kekayaan saya akan saya sumbangkan ke yayasan sosial." Pendetanya menjawab : "Saya mempunyai cerita tentang seekor babi dan seekor sapi perahan.

Suatu hari babi datang menyampaikan keluhan hatinya pada sapi perahan. Babi berkata : "Orang-orang selalu membicarakan tentang kebaikan dan kelemahlembutan dirimu. Padahal, kamu hanya memberikan susumu, sedangkan saya sudah memberikan jauh lebih banyak dari diri saya kepada mereka. Saya memberikan seluruh daging saya untuk mereka makan, tetapi tetap saja tidak seorangpun yang menyukai saya. Sebanyak apapun yang saya berikan, saya saya tetap seekor babi yang dianggap jelek dan kotor". Setelah berpikir sejenak, sapi perahan menjawab : "Mungkin itu karena saya memberikan milik saya ketika saya masih hidup!".

Kapankah kita mulai belajar memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain? Apakah kita seperti seekor babi, yang harus mati dulu baru bisa berguna bagi orang lain, ataukah kita akan menjadi sama seperti seekor sapi yang bisa menjadi berkat selagi hidup? Si orang kaya dalam renungan ini tidak mengerti bahwa pemberian selagi masih hidup adalah sangat berarti.

Yesus Kristus sudah memberikan seluruh hidup-Nya sampai Ia mati di salib, darah-Nya tercurah di golgota. Sekarang apa yang sudah kita berikan kepada-Nya? (AW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar