Rabu, 29 April 2009

Bukan Sok Suci

Dia pernah bertanya, "Mengapa anak-anak dari orang tua yang melayani Tuhan selalu dituntut untuk selalu bersikap baik sedangkan mereka yang orang tuanya tidak terlalu aktif di gereja dapat hidup nyaris seenaknya? Apakah lebih baik memiliki orang tua yang mengabaikan pelayanan daripada orang tua yang terlibat dalam pelayanan?"

Pertanyaannya ini tidak pernah bermaksud menuntut orang tuanya agar bermasa bodoh terhadap pelayanan apalagi mengabaikannya, tetapi ini hanyalah salah satu ungkapan dari begitu banyak pertanyaan yang dia miliki dalam hidupnya. Dia tidak selalu memiliki jawaban terhadap pertanyaan yang ada dan dia sendiri tidak selalu dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dia hanya berusaha menjawabnya sendiri.

Sampai pada suatu ketika dia diajak menikmati apa yang digandrungi anak-anak remaja seusianya. Dia disodori dan tawari hal-hal yang bagi remaja seusianya harus dinikmati agar dikatakan sebagai "anak gaul" dan tidak dianggap kolot atau sok suci. Di saat itu dia terpana tetapi dia cepat beraksi menolak.

"Saya tidak bermaksud sok suci tetapi saya tidak perlu menjadi 'anak gaul'. Saya cukup puas dengan apa yang saya miliki saat ini. Saya tidak perlu menyakiti Tuhan yang begitu baik pada saya", demikian kata hatinya. Dia menolak tawaran itu bukan karena orang tuanya tetapi karena dirinya sendiri dan rasa hormatnya kepada Tuhannya.

Dan kepada orang-orang yang dihormatinya dia menceritakan dengan rasa bangga akan kemenangan hatiya dari hal-hal yang akan membuatnya menjadi orang percaya yang mengabaikan Tuhannya. Saat itu dia tahu jawaban dari pertanyaan mengapa dia selalu dituntut untuk bersikap baik. Ternyata hal itu bukan untuk sesuatu di luar dirinya tetapi adalah untuk dirinya. Kehidupan menyenangkan hati Tuhan ternyata bukan untuk mereka yang orang tuanya melayani Tuhan tetapi karena setiap orang percaya harus melakukannya.

Kini dia telah memiliki jawaban atas satu pertanyaan, memang masih ada pertanyaan lain yang muncul berurutan menanti jawaban. Tetapi satu hal yang dia tahu, dia tidak bermaksud sok suci dalam masa remajanya. Dia hanya mau hidup apa adanya sebagai anak Tuhan yang telah ditebus dengan darah Tuhan Yesus yang mahal. (My Qel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar