Minggu, 26 April 2009

ORANG PERCAYA YANG MEMIKUL SALIB

08 Juni 2008 …

Dalam kekristenan saat ini ungkapan ‘memikul salib’ sudah jarang didengar. Jika diperhatikan sepintas lalu, maka akan didapati bahwa ungkapan ini hanya muncul dalam syair beberapa lagu rohani lama dan itupun sudah jarang dinyanyikan. Kata atau ungkapan pikul salib memang tidak populer, bukan karena persoalan model salibnya tetapi karena sikap hidup manusia dan pandangan teologi (ajaran).

Manusia memang tidak begitu menyukai kata ‘memikul salib’ karena kata ini dihubungkan dengan penderitaan. Sedangkan bagi manusia, penderitaan sudah seharusnya dihindari atau diperangi. Manusia secara pribadi atau kelompok bahkan secara bangsa berusaha memajukan kesejahteraannya dengan berbagai cara agar tidak menderita. Pokoknya tidak ada manusia yang rela menderita jika hal tersebut masih dapat dihindari.

Secara teologis, pikul salib dipandang sebagai sesuatu yang hanya terjadi pada sebagian orang percaya saja. Para rasul, atau pelayan Tuhan lainnya adalah mereka yang memang sudah seharusnya memikul salib karena mereka memang sudah ditentukan atau memilih untuk hal tersebut. Sementara sebagian besar orang percaya tidak dikenakan hal tersebut. Mereka memandang bahwa Tuhan adalah Raja yang kaya yang memberikan berkat kepada anak-anak-Nya dengan berlimpah. Tuhan tidak mempunyai rancangan untuk membuat anak-anak-Nya menderita, Dia memiliki rancangan damai sejahtera dan hidup dalam kelimpahan.

Pandangan ini memang berasal dari Alkitab dan sangat gencar diajarkan. Dan hal ini bertepatan dengan sifat dan kebutuhan manusia yang mendambakan ajaran dan jaminan bahwa dia tidak akan menderita. Maka tidak heran jika kata ‘memikul salib’ menjadi sesuatu yang asing bagi orang kristen.

Sangat disayangkan bahwa ajaran ini telah mempersempit ajaran Alkitab karena sebenarnya Alkitab tidak hanya mengajarkan hal tersebut. Alkitab bahkan memberi contoh yang sangat mulia dalam kehidupan Tuhan Yesus. Alkitab harus dilihat secara utuh dan orang percaya pasti akan menemukan pernyataan Alkitab yang mengajarkan bahwa orang percaya harus memikul salib sebagai tanda pengikut Tuhan (Matius 10:38; 16:24; Markus 8:34; Lukas 9:23; 14:27).

Perhatikan bahwa Injil sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) mencatat pernyataan Tuhan Yesus tentang memikul salib. Ini artinya pernyataan (firman) ini sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Orang percaya akan melakukan kesalahan besar jika dengan sengaja mengabaikannya.

Firman Tuhan agar orang percaya memikul salib adalah firman yang disampaikan-Nya dalam konteks untuk menjadi pengikut-Nya. Dalam hal ini orang percaya perlu penyerahan total pada kuasa-Nya. Artinya setiap orang percaya seharusnya menggantungkan seluruh hidupnya kepada Tuhan dengan menjadikan semua yang dikasihi jika dibandingkan dengan kasih kepada-Nya menjadi sesuatu yang tidak berharga.

Firman ini disampaikan Tuhan Yesus bukan pada saat murid-murid dalam penderitaan tetapi justru pada saat mereka sedang bersama dengan Tuhan. Firman ini disampaikan dalam rangka mempersiapkan murid-murid-Nya menghadapi perjalanan hidup sebagai orang percaya. Bukan karena mereka akan menderita tetapi untuk pernyataan iman dan kasih mereka dan semua orang percata kepada Tuhan.

Tidak heran jika sejarah mencatat bahwa para murid dan sebagian besar orang percaya begitu teguh pada saat Tuhan Yesus kembali ke sorga. Mereka setia sampai mati bagi Tuhan mereka. Mereka tidak menyangkali Tuhan mereka demi keselamatan sementara di dunia. Mereka tidak tergiur oleh kemegahan dunia karena bagi mereka cinta kepada Tuhan lebih besar bahkan dari cinta kepada nyawa mereka sekalipun.

Mereka tahu bahwa mereka tidak pernah ditinggalkan sendirian ketika dianiaya sebelum dibunuh, karena mereka tahu Tuhan bersama mereka. Bahkan mereka (misalnya Stefanus) melihat kemuliaan Tuhan sebelum mereka meninggalkan dunia yang fana. Bagi mereka memikul salib adalah kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus yang telah lebih dahulu memikul salib dan mati bagi mereka dan semua orang percaya.

Memikul salib adalah harga dari iman yang teguh yang dituntut Tuhan. Orang percaya tidak pantas bermain-main dalam mengikut Tuhan, karena Tuhan tidak dapat dipermainkan. Tuhan mau orang percaya menyadari bahwa Dia yang adalah satu-satunya adalah Dia yang tidak dapat disandingkan dengan apapun termasuk dalam hal mengasihi-Nya.

Maka sudah sepantasnya jika orang percaya pada saat ini menyadari bahwa dirinya tidak memiliki argumentasi untuk menghindar dari firman Tuhan untuk memikul salib. Jika memang mengasihi Tuhan, hitunglah apa yang akan kita dapati dan bandingkan dengan apa yang akan kita bayar. Pikullah salibmu, karena itu bagian dari anugerah Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar