Minggu, 26 April 2009

Sorga Itu Seperti Apa

Mendengar anak-anak kecil berbagi cerita adalah laksana mendengar lagu-lagu alam yang indah. Mereka berceloteh laksana burung-burung yang bernyanyi yang menganggap bahwa kerumitan hidup ini tidak perlu ditanggapi berlebihan.

Suatu saat saya mendengar anak-anak tetangga ngobrol saat seorang bapak tua meninggal dunia.

“Kasihan si Opa ya? Sekarang dia di mana ya?”

“Kata Papaku, orang yang meninggal itu tubuhnya dikubur dan nanti hancur, tapi rohnya ke sorga.”

“Memangnya roh itu apa?”

“Semua orang itu punya roh. Waktu dia belum lahir, rohnya ada di Tuhan. Waktu rohnya dikasih sama Tuhan dan disatukan sama tubuhnya dia hidup. Tapi waktu rohnya diambil lagi, dia mati.”

“Trus ngapain dia di sorga?”

“Dia sama-sama dengan Tuhan.”

“Emangnya rasa di sorga itu kayak apa, sih?”

“Aku nggak tahu. Yang tahu itu cuma orang mati. Tapi kata Papaku, rasanya itu kayak kalo kita pergi ke suatu tempat yang indah dan enak. Kita lama-lama di sana tapi akhirnya ingin pulang juga. Nah, rasa ke sorga itu kayak rasa kita ingin pulang ke rumah waktu kita dari tempat yang enak itu.”

“Tapi aku nggak mau ke sorga. Aku takut sendirian di sana. Nanti aku main sama siapa?”

“Iya, ya? Tapi kamu nggak usah takut, kan nanti kalau aku mati kita berdua ketemu di sana.”

Dan anak-anak itupun tertawa.

Sayapun tertawa tetapi dengan perasaan dan pengertian yang berbeda dengan mereka. Saya tertegur oleh obrolan mereka karena saya sendiri jarang berpikir seperti mereka. Bahkan saya jarang berpikir bahwa merekapun merindukan sorga.

Saya tahu pemahaman mereka tentang sorga adalah pemahaman yang sangat sederhana, tetapi sayapun tahu bahwa saya sendiri tidak dapat menjelaskan kepada siapapun bagaimana sorga itu. Yang saya tahu dengan pasti bahwa jalan ke sorga hanyalah melalui Tuhan Yesus Juruselamat saya. Dan anak-anak ini harus tahu akan hal itu. Maka saya bertekad untuk menempatkan anak-anak sebagai bagian dalam pelayanan yang selama ini telah mengabaikan mereka. (Phapo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar